Rabu, 15 April 2009

KASTA


KASTA

Masalah kasta atau wangsa banyak sekarang dipermasalahkan.
Pada dasarnya manusia itu adalah sama, sama sama ciptaanNya. Hanya kedudukan dan mentalnya yang akan membedakan. Saat ini siapa yang mau direndahkan. Walaupun dia seorang yang sangat miskin atau dia yang nistapun tidak rela hargadirinya diinjak injak.

Kasta atau wangsa di Bali Khususnya, merupakan ciri atau identitas seseorang yang menyatakan dari mana mereka berasal.

Ada kejadian ketika saya mrngurus akta kelahiran anak saya yang pertama.
Saya menginginkan anak saya ditulis namanya tanpa embel embel seperti ayahnya, yaitu I Gusti, tetapi apa yang saya dapatkan. Ternyata Petugas Catatan Sipil menolak berkas saya, dan menyarankan untuk menulis nama anak dengan lengkap. Harus diisi embel embel seperti orang tuanya, atau saya disuruh untuk mencari surat keterangan pengadilan bahwa anak yang bernama tanpa embel embel itu adalah syah anak saya.

Jadi ada benarnya juga Petugas Catatan Sipil tersebut, mengingat kalau saja kita sudah bekerja, maka kita akan mengisi dftar keluarga. Nah disini akan terlihat apakah anak itu anak kandung atau anak tiri.

Jadi salahkah orang yang menuliskan nama sesuai dengan dari mana mereka berasal. Seperti misalnya Ida Bagus Anu, atau I Wayan Anu

Yang perlu diingat dalam pergaulan sehari hari, Berbahasa haluslah kalau kita berbica dengan orang yang lebih tua, yang sebaya ataupun yang lebih kecil dari kita, tetapi kita baru mengenal mereka. Dengan demikian maka tidak ada yang merasa bahwa saya lebih tinggi kastanya daripada dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar